.FS_translate img {filter:alpha(opacity=50);-moz-opacity: 0.70;opacity: 0.70;border:0; margin:1px;}

jangan lupa diketik

kunjungi juga ini !!!

10 Nov 2011

Humor 18+ ( murid dan Guru)

Saya Suka Cara Berpikirnya

Dwika seorang anak yang pintar tapi sedikit agak jahil. semua guru dan teman-temannya sangat mengenalnya. suatu ketika, Ibu gurunya bertanya tentang mata pelajaran matematika.

Guru : "Dwika, jika ada sembilan burung sedang hinggap di pohon dan salah satu burung tersebut matik ditembak pemburu, berapa burung yang masih tertinggal?''

Dwika : Tidak ada Bu"

Guru : Itu salah Dwika, bisa kamu jelaskan kenapa kamu memilih tidak ada?"

Dwika : Jika burung itu kena tembak salah satu, tentu burung yang lain akan terbang.

Guru : Jawaban yang saya inginkan untuk itu adalah delapan, tetapi saya sangat suka dengan cara berpikirmu."


Dwika : Kalau begitu bu, saya ada pertannyaan buat ibu guru?''

Guru : "Silahkan Dwika.

Dwika : "Jika ada tiga wanita sedang memakan es krim yang berbentuk kerucut. wanita pertama menjilat es krimnya, wanita kedua mengigit es krimnya, wanita ketiga mengisap es krimnya. siapa diantara mereka yang telah menikah?''

Ibu gurunya sedikit gugup dan menjawab dengan ragu, "Tentu yang mengisap es krimnya".

Dwika : Salah. yang benar yang mengenakan cicin kawin di tangannya, tetapi saya suka dengan cara berpikir ibu Guru."

Wajah Ibu Gurunya memerah dan langsung pergi ke luar...
(Wuakakakakakakkkkk...... !!!)


Mengagumkan

Seorang Guru sedang menyuruh murid-muridnya untuk membuat kalimat dari kata "mengagumkan" dan yang pertama membuat kalimat Selly.
Selly : "kami sekeluarga pergi ke kebun binatang. kami melihat semua binatang dan kami sangat kagum melihat binatang itu.

Guru : "Bagus, tapi didalamnya bukan kata mengagumkan, Selly memakai kata kagum. coba siapa yang bisa?

Fara tunjuk tangan dan langsung membuat contoh: "Saya dan keluarga peri ke taman safari dan terkagum melihat penghuninya."

Guru : "Bagus. yang Ibu minta kata mengagumkan, coba siapa yang bisa?

Ihwan angkat tangan, tapi ibu guru agak ragu sebab ia terkenal dengan kejahilannya. tapi setelah dipikir matang-matang akhirnya ibu guru menyuruh ihwan.

Guru : Coba yang bagus Ihwan."

Ihwan : Kakak saya mempunyai sweater yang memiliki sepuluh kancing.

Guru : Ihwan, kamu tidak menggunakan kata mengagumkan."

Ihwan langsung menambahkan, "Tetapi karena itunya terlalu besar dan 'mengagumkan', maka dia hanya dapat mengancingkan delapan saja..


Terlalu Pintar
Seorang guru kelas satu mendapat masalah besar menghadapi seorang muridnya yang sangat cerdik dan sedikit jahil.

Andy : "Bu, saya mendapat masalah."

Guru : "Apa masalahnya nak?"

Andy : "saya terlalu pintar untuk kelas satu, kakak saya di kelas empat, saya masih lebih pintar dari dia.
memang gurunya mengakui dan akhirnya membawa Andi ke kepala sekolah. pada saat Andy masih di depan pintu kepala sekolah, gurunya telah menjelaskan permasalahannya kedepan kepala sekolah.
Kepala sekolah berkata kepada gurunya:

"Bawa dia ke sini, saya akan uji dia, jika dia tidak dapat menjawab beberapa pertanyaan saya, maka dia akan tetap di kelas satu. tetapi jika dapat menjawabnya maka dia akan saya pertimbangkan untuk duduk dikelas yang lebih tinggi."

Bu guru memanggil Andy dan menjelaskan apa yang disampaikan kepala sekolah tersebut. Andypun menyetujuinya.

Kepala Sekolah : " 3 x 3 berapa Andy?"

Andy : 9 pak

Kepala Sekolah : 9 x 9 berapa?

Andy : 81 pak."

kepala sekolah kemudian mempersulit pertanyaan soal-soal kelas dua, kelas tiga, kelas empat, semua dapat dijawab Andy tanpa kesulitan.

kepala sekolah berbisik kepada gurunya. "sebaiknya dia dimasukan saja di kelas empat."
Ibu Guru : "Pak, bagaimana jika saya dulu memberi pertanyaan?''

Kepala sekolah setuju dan Andy menyukainya
Bu Guru : "Andy, coba simak dengan seksama. apa yang ada empat yang dimiliki oleh sapi tetapi hanya dua dimiliki oleh manusia.

Andy : "Kaki.

Bu guru : "Andy, apa yang ada dicelanamu tetapi saya tidak memiliki?'
mendengar pertanyaan itu kepala sekolah langsung mau memberhentikan pertanyaan tersebut, tetapi sebelum kepala sekolah berbicara Andy sudah langsung menjawabnya. "kantung."

kepala sekolah dengan nafas panjang berkata: "Ibu guru, taruh Andy sekarang di kelas enam, saya tidak dapat menjawab saya tidak dapat menjawab pertanyaan yang terakhir itu."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar